Posts

Showing posts from June, 2012

sekadar berekspresi

Laki-laki yang baik pastinya tahu apa yang harus dilakukan, Punya pendirian untuk mempertahankan, bukannya melarikan diri lepas dari masalah dengan alasan dia tak sanggup. Untuk apa memulai kalo tak mau menanggung resiko. Benci itu saat melihat laki-laki lemah, pasrah, selalu menonjolkan kelemahannya, agar terkesan dia yang paling menderita, dia yang selalu disalahkan. Hanya laki-laki bodoh yang bersikap seperti itu. Tak sadar dengan apa yang sudah dimiliki, tapi justru melirik hal lain yang belum tentu jauh lebih baik. Teruntuk lelaki yang tak tahu pantas atau tidaknya disebut lelaki.

Rekayasa Puisi Menjadi Cerpen

Pada Suatu Hari Nanti Karya: Sapardi Djoko Damono pada suatu hari nanti jasadku tak akan ada lagi, tapi dalam bait-bait sajak ini kau takkan kurelakan sendiri pada suatu hari nanti suaraku tak terdengar lagi, tapi di antara larik-larik sajak ini kau akan tetap ku siasati pada suatu hari nanti impianku pun tak dikenal lagi namun disela-sela huruf sajak ini kau takkan letih-letihnya kucari  Hasil Rekayasa.... Nina ku Sayang Oleh: Mega Purnama Gedung pos yang sudah menua itu adalah saksi dari awal sebuah pertemuan. Tepat empat tahun silam bertemulah sepasang muda-mudi Odi dan Nina. Dengan memutar memori masa lalu, mereka nampak asik bernostalgia sambil mengelilingi gedung itu. “Na, inget nggak waktu itu kamu nabrak tembok gara-gara sibuk sama surat bawaanmu? lalu kamu langsung yang pura-pura gitu mengambil handphone dan berlagak mengangkat telepon?, haduh na akting kamu tuh top banget deh, walau sebenarnya aku tau tuh pasti kamu malu banget

Analisis Fonem Bahasa Li Niha

1         Oleh              : Mega Purnama            Mata kuliah : Fonologi 1 1.  LANGKAH KERJA MENGURAIKAN FONEM-FONEM §   Pertama   : Catatlah bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip §   Kedua     : Catatlah bunyi-bunyi yang selebihnya §   Ketiga     : Dengan dasar kontras karena lingkungan yang sama atau yang   mirip, hipotesa kerja (A), anggaplah bunyi-bunyi yang secara   fonetis mirip itu, sebagai fonem-fonem yang berlainan §   Keempat  : Dengan dasar lingkungan yang kompementer, , hipotesa kerja (B), anggaplah bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip itu sebagai fonem yang sama, sehingga bunyi-bunyi itu sendiri merupakan varian daripada fonem itu. Pilihlah sebagai norma fonem bunyi yang paling sedikit dibatasi (secara distribusi) §   Kelima    : Anggaplah semua bunyi-bunyi yang terdapat pada “kedua” sebagai fonem-fonem tersendiri §   Keenam  : Untuk bunyi-bunyi prosodi berlakuan cara menguraikan yang sama 2.       DATA Bahasa Li Niha