KESALAHAN MORFOLOGIS DAN SINTAKSIS PADA KARANGAN SISWA KELAS IV SDN KARAWACI 12
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam belajar bahasa, siswa mengembangkan kemampuannya
untuk memahami dan memproduksi bahasa. Pengembangan tersebut meliputi belajar menyusun bahasa dan penggunaannya
dalam berkomunikasi. Kemampuan berbahasa anak bervariasi. Pada umumnya anak
yang memiliki kemampuan berbahasa yang baik diperoleh dari kebiasaan
komunikasinya dengan menggunakan bahasa sehari-hari mereka. Anak yang kacau
kemampuan berbahasanya atau perkembangan bahasanya belum sampai pada tingkat kebahasaan
yang digunakan dalam bacaan, dimungkinkan akan mengalami kesulitan dalam membaca.
Salah satu faktor yang mungkin menyebabkan kegagalan siswa dalam belajarnya
adalah kurangnya kemampuan siswa menggunakan bahasa yang digunakan dalam teks.
Menurut McNeill
(1970), sampai pada usia lima tahun anak yang berbahasa pertama bahasa Inggris
belum menguasai sintaksis secara lengkap. Penelitian Gvozdev menunjukkan bahwa
beberapa ciri gramatikal tertentu belum dapat dikuasai sebelum anak mencapai
umur tiga tahun; pada beberapa anak bahkan sampai tujuh tahun (Beilin
1975:28,29)
Di dalam
tingkat-tingkat perkembangan bahasa pada anak perlu dibedakan antara kemampuan
memahami dan kemampuan mengutarakan diri; di dalam proses perkembangan itu
terjadi kemampuan memahami terlebih dahulu baru kemampuan mengutarakan diri. Di
dalam eksperimennya terhadap anak-anak usia lima tahun ke atas, Palermo dan
Molfese (1972) menyimpulkan bahwa anak usia lima tahun baru mulai sepenuhnya
memahami konstruksi pasif, dan masih sulit untuk ditentukan apakah anak
tersebut sudah dapat mengutarakan diri dengan kalimat di dalam konstruksi pasif. Selanjutnya menurut Palermo dan Molfese,
usia antara 5-7 dan antara 12-14 merupakan titik transisi di dalam perkembangan
bahasa; pada masa itu terjadi perubahan yang genting di dalam penguasaan
bahasa. Pada usia itu, seharusnya penguasaan bahasa sudah terbentuk atau sempurna........................
BAB II
TEORI
2.1 Teori
Psikolinguistik
1. Pemerolehan Bahasa
Teori pemerolehan bahasa,
menampilkan berbagai hipotesis yang dijadikan dasar kajiannya. Beberapa di
antara beraneka hipotesis yang muncul dirumuskan secara utuh dan mendalam serta
dikaji dan diuji terutama oleh Krashen (1982; 1985). Lima hipotesis yang
dikemukakan oleh Krashen bertalian terutama dengan pemerolehan bahasa kedua:
hipotesis pemerolehan-pembelajaran, hipotesis urutan alamiah, hipotesis
pemantau, hipotesis masukan, dan hipotesis saringan afektif.
Pemerolehan
Pembelajaran
Krashen (1982:1; 1985:10) berpendapat bahwa ada dua
cara yang masing-masing berdiri sendiri dalam mengembangkan kemampuan B2: ...........................
BAB III
ANALISIS DATA
Langkah-langkah
Analisis Kesalahan :
1. Tentukan
sumber data/korpus data yaitu berupa teks atau paragraf
2. Kemudian
hitung jumlah paragraf
3. Tiap-tiap
paragraf diberi nomer urutan kalimatnya
4. Dekontekstualisasi,
yaitu melepaskan rangkaian kalimat dalam paragraf menjadi urutan kalimat secara
terpisah
5. Menganalisis
setiap kalimat berdasarkan kesalahan Morfologis dan sintaksis
6. Memberikan
kesimpulan
Langkah
I (Menentukan sumber data/korpus data)
Sumber data berupa teks
karangan siswa SD kelas IV, bernama Siti Rifda Syarifah. Dengan judul karangan Guruku Pandai Bercerita.
Langkah
II (Menghitung jumlah paragraf)
Jumlah paragraf dari
karangan tersebut yaitu paragraf
Langkah III
(Tiap-tiap paragraf diberi nomer urutan kalimatnya)
Guruku Pandai
Bercerita
Aku baru naik ke kelas
enam (1). Liburan sudah habis (2). Hari ni pertamaku di kelas enam (3). Aku
sangat menantikan pertemuan dengan guru kelasku yang baru (4). Kata kakak-kakak
kelasku, bu guru itu sangat pandai bercerita (5). Ceritanya selalu menarik
sekali (6). Semua teman-temanku juga ingin selalu segera bertemu dengannya (7)....................
Langkah IV (Dekontekstualisasi)
Paragraf 1:
No. 1 : Aku baru naik ke kelas enam.
No. 2 : Liburan sudah habis.
No. 3 : Hari ni pertamaku di kelas enam.
.....dst.
Langkah
V (MengAnalisis setiap kalimat berdasarkan kesalahan Morfologis dan sintaksis)
Paragraf
1
|
Kalimat
1
Aku
baru naik ke kelas enam
|
Analisis
Kesalahan Morfologi
Tidak terdapat
kesalahan morfologis aku baru naik kelas ke tingkat
|
Analisis
Kesalahan Sintaksis
Terdapat kesalahan
pada urutan kata, seharusnya menjadi ‘Aku baru naik kelas ke tingkat enam’.
|
TABEL
REKAPITULASI KESALAHAN MORFOLOGIS DAN SINTAKSIS
PADA
KARANGAN SISWA SDN 12 KARAWACI
Paragraf
|
Kalimat
|
Jenis
Kesalahan
|
Jumlah
Kesalahan
|
||
Morfologis
|
Sintaksis
|
Morfologis
|
Sintaksis
|
||
1
|
1
|
-
|
ΓΌ
|
-
|
-
|
2
|
ΓΌ
|
ΓΌ
|
1
|
1
|
|
3
|
ΓΌ
|
ΓΌ
|
1
|
1
|
|
4
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
5
|
ΓΌ
|
ΓΌ
|
1
|
1
|
|
6
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
7
|
-
|
ΓΌ
|
-
|
1
|
|
|
|
|
|
3
|
4
|
KESIMPULAN
Karangan yang ditulis
oleh siswa kelas V SDN 12 Karawaci ini terdiri dari 9 paragraf dan memiliki 35
kalimat. Kesalahan yang terdapat dalam karangan ini lebih dominan pada
kesalahan sintaksis. Keslahan pada morfologis berjumlah sebanyak 7 sedangkan
pada sintaksis berjumlah sebanyak 21 kesalahan. Keslaahan pada tataran
sintaksis menjadi dominan, karena siswa sering melakukan kesalahan pada urutan
pola konstituen kalimat atau adasalah satu konstituen yang tidak muncul.
Comments
Post a Comment